• Jumat, 22 September 2023

Ngeri, Pulau Timor NTT Diisolasi Gegara Membludaknya Kasus Anjing Rabies

- Sabtu, 3 Juni 2023 | 17:00 WIB
Ilustrasi Rabies/Freepik
Ilustrasi Rabies/Freepik

Indomostviral.com - Pulau Timor di Nusa Tenggara Timur diisolasi imbas dari banyaknya kasus rabies.

Pulau Timor ditutup lalu lintas hewan pembawa rabies (HPR) seperti anjing, kucing dan kera.

Hal itu dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang karena meningkatnya kasus akibat gigitan anjing di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.

"Instruksi dari saya untuk menutup Pulau Timor dari lalu lintas HPR," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Yulius Umbu Hunggar dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Dompu NTB Zona Merah Rabies, 3 Anak Digigit Anjing Liar, Polisi Gerak Cepat bakal Musnahkan Anjing Berbahaya

Penutupan Pulau Timor dari lalu lintas hewan pembawa rabies sudah dilakukan sejak Selasa 30 Mei 2023.

Penutupan itu dilakukan baik di jalur laut, udara, dan pintu lintas batas negara (PLBN).

Untuk sementara waktu hewan pembawa rabies yang masuk dan ke luar dari Pulau Timor dilarang guna menjaga agar kasus rabies tidak menyebar ke pulau lain di NTT termasuk negara tetangga Timor Leste.

Penutupan Pulau Timor itu itu dilakukan sembari menunggu pernyataan wabah dan penetapan Kawasan Karantina Rabies dari Kementerian Pertanian.

Saat ini, disebutkan ada 12 ekor anjing rabies yang mati dengan sendirinya dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Mengharukan, Anjing Golden Retriever ini Tempuh 64 Km dalam 27 Hari untuk Kembali ke Rumah Lamanya

Tak hanya itu, ada pula 5 ekor anjing rabies yang telah dibunuh masyarakat di Desa Febun Kualeu, dan Fatulunu.

Anjing yang dibunuh merupakan anjing liar dan diduga terinfeksi rabies.

Berdasarkan data pemerintah daerah Timor Tengah Selatan, ada 28 desa dari sebelumnya 21 desa di 11 kecamatan dari sebelumnya di 9 kecamatan di kabupaten TTS disebut muncul kasus gigitan ajing rabies.

Jumlah orang yang terkena gigitan anjing rabies ada 107 kasus dari sebelumnya 72 kasus. Dari temuan itu, ada 13 orang ditemukan gejala rabies dari sebelumnya yang hanya 10 kasus.

Editor: Tika Puspitasari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X